Misteri Satelit Aneh di Tata Surya


Kawah satelit Mimas sebesar Australia (wolaver.org)


Benda langit ini memiliki kawah seluas Australia.

Benda ini serupa dengan Bintang Mati pada film Star Wars. "Bintang Mati" ini terlihat berada di dekat cincin Saturnus. Ternyata, ini satelit Saturnus bernama Mimas. Satelit ini ditemukan pada 1789 oleh William Herschel.

Lekukan pada Mimas yang mirip "Bintang Mati" itu hanyalah kawah yang dikenal sebagai Herschel. Kawah ini melebar sejauh 80 mil, meninggalkan jejak raksasa pada satelit hanya 246 mil.

Kawah ini memiliki dinding tinggi 5 mil. Bagian terdalam kawah berukuran 6 mil.

Mimas berukuran mencapai proporsi bumi. Kawah itu meninggalkan bekas pada satelit ini hingga berukuran lebih luas dari benua Australia.

Masih tersimpan misteri mengenai penanda panas satelit ini.

NASA membuat peta terperatur resolusi tinggi dan gambar satelit es Saturnus ini. Gambaran yang dibuat pesawat luar angkasa Cassini ini mengungkap pola permukaan satelit ini. Temuan itu menunjukkan daerah panas.

"Satelit lain biasanya menangkap spot cahaya. Tapi, Mimas ini lebih aneh dari yang kami duga," ujar ilmuwan proyek Cassini di Laboratorium NASA, Amerika Serikat.

"Ini memberikan kami teka-teki baru," imbuhnya seperti dilansir dari Daily Mail.

Para ilmuwan bekerja menggunakan spektrometer komposit inframerah untuk memetakan suhu Mimas. Mereka mengira dengan lancar bisa mengetahui variasi puncak temperatur pada awal sore dekat ekuator.

Ternyata, bagian terhangat terjadi pada pagi pada sepanjang salah satu lingkar satelit. Ini membuat satelit serupa ikon game Pac-Man ini memiliki temperatur sekitar 92 Kelvin atau minus 294 derajat Fahrenheit. Bagian lain satelit lebih dingin, sekitar 77 Kelvin (minus 320 derajat Fahrenheit).

Bagian hangat hanya berukuran kecil. Titik ini muncul di sekitar Herschel dengan temperatur sekitar 84 Kelvin (minus 310 derajat Fahrenheit).

"Kami tidak bisa menjelaskan pola hasil pengamatan temperatur permukaan Mimas. Kawah raksasa Herschel menjadi tersangka utama keanehan ini," ujar penyidik utama dari NASA Goddard Space Flight Center, Dr. Mike Flasar.

"Energi hantaman yang menciptakannya beberapa juta tahun lalu diperkirakan menjadi sepertujuh energi gravitasi khusus Mimas. Ukuran yang lebih besar dari itu dapat merobek satelit ini. Kami ingin mengetahui pola temperatur anomali pada sisi lain Herschel. Ini belum diamati lebih dekat lagi," ujar Flasar.

"Kami menduga perbedaan suhu menunjukkan perbedaan tekstur pada permukaan," ujar John Spencer selaku anggota tim spektometer komposit inframerah berbasis di Institut Penelitian Southwest, California, AS.

"Ini mungkin sesuatu perbedaan antara bagian tua, salju padat, dan salju yang baru turun," imbuhnya.

VN